Materi
Aqidah akhlak kelas X (Semester
genap)
Menghindari
Akhlaq tercela, Licik, Tamak, Dzolim dan diskriminasi
Mencelakakan orang lain adalah ciri perbuatan licik;
Ada dua sifat yang dimiliki manusia sejak menginjak dewasa. Dua
sifat itu adalah sifat terpuji dan tercela. jika ingin menjadi orang baik,
sudah sepantasnya kita memiliki sifat terpuji. Memiliki sifat terpuji akan
disayang Allah Swt. dan menjadi ahli surga. Sebaliknya, sifat tercela
harus dijauhi karena dapat menjerumuskan kita pada perbuatan yang dapat
merugikan diri sendiri dan orang lain
Dalam kehidupan sehari-hari manusia akan selalu berhubungan
dengan manusia lainnya. Hal itu disebabkan kedudukan manusia sebagai
makhluk sosial yang saling membutuhkan.
Dalam pergaulan, terdapat etika yang harus dipenuhi supaya
pergaulan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya permasalahan. Agama
Islam mengajarkan kepada manusia untuk bertata krama dan menjauhi
sikap-sikap yang tercela.
Apabila manusia dapat menjalankan tuntutan itu, niscaya
kehidupan masyarakat akan berjalan dengan baik.
PETA KONSEP
Akhlaq Tercela
PETA KONSEP
Akhlaq Tercela
·
Ciri-ciri sifat licik
·
Tidak suka melihat orang lain bahagia
·
Bahagia melihat orang lain menderita
·
Berfikir mencelakakan orang lain
·
Ingin serba jalan pintas
Ciri-ciri Tamak
·
Tidak mensyukuri ni'mat
·
Selalu merasa kurang
·
Ingin memiliki yang dimiliki orang lain
·
Kikir, ia tidak mau berbagi
Macam-macam Dzolim
·
Dzolom terhadap diri sendiri
·
Dzolom terhadap orang lain
·
Dzolom terhadap Allah
Akibat Sifat Diskriminasi
·
Munculnya ketidak adilan
·
Mudah berlaku sombong
·
Merasa lebih baik dari yang lain
·
Pelakunya masuk neraka
B. AYO MEMAHAMI MATERI
INTI
Selanjutnya Anda
pelajari uraian berikut ini dan Anda kembangkan dengan mencari materi
tambahan dari sumber belajar lainnya
1.
Licik
a. Pengertian Licik
Licik merupakan salah satu sifat negatif yang sangat
membahayakan bagi diri sendiri maupun orang lain. Licik berarti banyak
akal yangburuk, pandai menipu, culas, curang, dan licin;
b. Ciri-Ciri Orang Licik
Sikap licik sangat berbahaya, sehingga jangan sampai sifat
tersebut ada pada diri kita dan kita juga harus waspada terhadap orang
yangbersifat licik. Berikut ini ciri-ciri sifat licik:
1. Tidak suka melihat orang lain bahagia.
Orang seperti ini hatinya sedih dan gelisah ketika melihat
orang lain bahagia. Ketika ia melihat saudara atau temannya meraih sukses,
maka ia iri lalu berkomentar yang negatif. Bahkan ia berharap kebahagiaan yang
diperoleh saudaranya itu bisa pindah kepada dirinya. Jika tidak bisa ia
berharap nikmat tersebut lenyap. Sesungguhnya ini adalah sikap hasad.
Tetapi licik lebih berbahaya karena orang yang licik sangat aktif untuk
menghalang-halangi orang agar gagal.
2 Bahagia melihat orang lain menderita.
Ciri yang kedua adalah orang licik bahagia dan senang jika ada teman
atau saudaranya mengalami musibah dan penderitaan. Rasa bahagia dan
senangnya tersebut diekspresikan dalam raut muka dan ucapan maupun
disembunyikan di hati dan perasaanya
3 Berpikir Untuk Mencelakakan Orang Lain.
Ciri yang ketiga orang licik mempunyai rencana-rencana negatif,
di mana ingin menghalang-halangi agar orang lain
gagal. Serta lebih jauh dari itu ia menghalalkan segala cara untuk
membuat lain menderita bahkan ia tidak sportif dan kadang-kadang
menggunakan orang lain untuk mencapai tujuan buruknya.
4 Ingin Serba Jalan Pintas.
Orang licik kerap kali ketika menginginkan sesuatu ia tidak mau
melalui sebuah proses. Inginnya cepat-cepat berhasil.
5 Pandai menipu, untuk memuluskan
siasatnya yang licin, orang yang licik akan
suka menipu dan berbohong serta bersilat lidah.
“ Dari Abu
Hurairah ra. dari Nabi saw. tanda orang munafik ada tiga: ketika ia bicara ia berdusta, jika ia berjanji ia mengingkari
dan ketika ia dipercaya ia berkhianat.”
(HR. Bukhari)
C. Bahaya Sifat Buruk Bagi Orang Lain
1) Seringkali kita
jumpai orang yang sikut sana-sikut sini untuk mencapai tujuannya. Demi
memuaskan hawa nafsunya ia tidak segan-segan berbuat licik. Padahal
keinginan bisa terwujud tanpa harus berbuat licik. Bagaimana pun licik
adalah sikap yang tidak disukai oleh manusia manapun.
2) Licik membuat
seseorang menjadi serakah. Orang yang licik nafsunya tidak pernah ada
ujungnya. Ia berbuat seperti orang haus yang meminum air laut. Makin
diminum makin haus.
3) Orang yang licik inginnya menjadi nomor satu, tidak peduli dengan
kemampuannya yang tidak seberapa. Ia akan berusaha menyingkirkan orang yang
bisa menghalangi ambisinya.
4) Iman. Sudah pasti
orang yang licik imannya kurang makanya ia berbuat seperti itu. Orang yang
ber perilaku licik patut dikasihani karena kurang iman. Hatinya jauh dari
mengingat Allah. Ia lupa kalau Allah selalu mengawasi perilaku hamba-Nya.
وَاِذَالَقُواالَّذِيْنَ
امَنُوْاقَالُوْاءَامَنَّاوَاِذَاخَلَوْاأِلَى شَيطِيْنِهِمْ قَالُوْااِنَّمَانَحْنُ
مُسْتَهْزِءُوْنَ
Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan:
"Kami telah beriman". dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan
mereka[25], mereka mengatakan: "Sesungguhnya Kami sependirian dengan kamu,
Kami hanyalah berolok-olok." » (QS. Al Baqarah [2] : 14)
5) Selagi ia butuh ia mendekat, dan selagi ia tidak butuh ia menjauh kan diri
, dan menceritakan semua kejelekan dan mentnah orang tersebut . tanpa ia mengingat budi dan kebaikan selama ia
berteman
pada orang tersebut . ia seperti kacang lupa dengan kulitnya.
d. Bahaya orang licik Bagi Diri Sendiri
Ø Batinnya selalu
resah dan gelisah. Hatinya tidak akan tenang.
Ø Hidupnya tidak
berkah. Jika ia menafkahi keluarga dengan jalan licik lalu anak diberi
makan yang tidak halal, maka akan menjadi daging
Ø Hidupnya penuh
dengan tnah. Orang yang
licik hidupnya penuh dengan cobaan.
Ø Dimanapun ia berada
selalu mengalami cobaan. Fitnah akan dating dikala orang melihat apa yang
ia dapat tidak dengan cara yang wajar.
Ø Ia penuh dengan
dosa, Karena berbuat licik tidak akan diridhoi Allah Swt. dan dikutuk
orang-orang.
Ø Akhir hidupnya Su’ul Khotimah
2. Tamak dan Serakah
a. Pengertian
Dalam bahasa Arab, serakah disebut tamak yang artinya sikap tak pernah
merasa puas dengan yang sudah dicapai. Menurut istilah tamakadalah cinta kepada
dunia (harta) terlalu berlebihan tanpa memperhatikan hukum haram yang
mengakibatkan adanya dosa besar. Karena ketidakpuasannya itu, segala cara
pun ditempuh. Serakah
adalah salah satu dari penyakit hati. Mereka selalu menginginkan lebih
banyak, tidak peduli apakah cara yang ditempuh itu dibenarkanoleh syariah atau
tidak, tidak berpikir apakah harus mengorbankan kehormatan orang lain atau
tidak. Yang penting, apa yang menjadikebutuhan nafsu syahwatnya terpenuhi.
Sikap serakah dilarang oelh
Allah Swt.
اَلْهكُمُ التَّكَاثُرُ
. حَبتّزُرتُمُ الْمَقَابِرَ
Bermegah-megahan telah melalaikan
kamu[1598], sampai kamu masuk ke dalam kubur. (QS.
At-Takasur [102] : 1-2)
[1598] Maksudnya: Bermegah-megahan dalam soal banyak harta,
anak, pengikut, kemuliaan, dan seumpamanya telah melalaikan kamu dari ketaatan.
b. Ciri-Ciri Tamak
1) Tidak mensyukuri
nikmat yang telah dimiliki
2) Selalu merasa
kurang padahal ia telah banyak mendapat nikmat
3) Ingin memiliki
sesuatu yang dimiliki orang lain
4) Panjang angan-angan
yaitu suka menghayal dan tidak realistis
5) Kikir, ia tidak mau
hartanya berkurang sedikitpun
6) Kurang menghargai
pemberian orang lain jika tidak sesuai keinginan
7) Terlalu mencintai
harta yang dimiliki.
8) Terlalu semangat
mencari harta tanpa memperhatikan waktu dan kondisi tubuh.
9) Semua perbuatannya
selalu bertendensi pada materi
c. Bahaya Tamak
1. Orang yang tamak
selalu merasa kurang dan tidak pandai bersyukur
وَلَقَدْءَاتَيْنَالُقْمَانَ
الْحِكْمَةَ اَنِ اشْكُرْ لِلّهِ وَمَنْ يَّشْكَرْ فَأِنَّمَايَشْكُرُلِنَفْسِه
وَمَنْكَفَرَ فَاِنَّ اللهَ غَنِيٌ حَمِيْدٌ
Dan Sesungguhnya
telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, Yaitu: "Bersyukurlah kepada
Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia
bersyukur untuk dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka
Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (QS. Lukman [31] :
12)
2. Sifat tamak dapat
menimbulkan rasa dengki, hasul dan permusuhan
3. Sifat tamak akan
membutakan orang sehingga menghalalkan segala cara dalam meraih tujuannya
4. Sifat tamak akan
menjauhkan seseorang daria Allah Swt.
5. Sifat tamak membuat
orang menjadi bakhil, karena takut hartanya berkurang
اَلَّذِيْنَ
يَبْخَلُوْنَ وَيَأْ مُرُوْنَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ وَيَكْتُمُوْنَ مَاءَاتهُمُ
اللهُ مِنْ فَضْلِهِ وَاَعْتَدْنَالِلْكَافِرِيْنَ عَذَابًا مًهِيْنًا
Yaitu orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan
Menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka. dan Kami
telah menyediakan untuk orang-orang kafir[296] siksa yang menghinakan.
(QS. An-Nisa’ [4] : 37
)
[296] Maksudnya kafir terhadap nikmat Allah, ialah karena kikir,
menyuruh orang lain berbuat kikir. Menyembunyikan karunia Allah berarti tidak
mensyukuri nikmat Allah.
d. Cara Menghindari Tamak
a. Mensyukuri nikmat
yang telah Allah berikan
b. Membiasakan diri
dengan sifat ikhlas dan rendah diri
c. Membiasakan diri
dengan sifat pemurah dan jujur
d. Membiasakan hidup
sederhana, hemat, qana’ah dan zuhud
e. Meminta pertolongan
kepada Allah agar dijauhkan dari sifat serakah
f. Menghindari sifat
iri jika melihat orang lain banyak harta
g. Sadar bahwa meteri
hanya hiasan hidup dan perantara menuju akhirat
اِعْلَمُوْااِنَّمَاالْحَيَاةُ
الدُّنْيَالَعِبٌ وَلَهْوٌوَزِيْنَةٌ وَتَفَاخُرٌبَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِيْ
الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلادِ " كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُه
ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّاثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًا " وَفِي
الْاَخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِنَ اللهِ وَرِضْوَانٌ"
وَمَاالْحَيَاةُ الدُّنْيَا اِلَّا مّتَاعٌ الْغُرُوْرِ.
Ketahuilah,
bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang
melalaikan, perhiasan dan bermegahmegah antara kamu serta berbangga-banggaan
tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannyan
mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat
warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat
(nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya.
dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. (QS. Al-Hadid [57]
: 20)
3. Zalim
a. Pengertian Aniaya / Zalim
Menurut bahasa kata aniaya sama dengan kata zalim yang artinya sewenang-wenang
atau tidak adil.
Seorang yang beriman kepada Allah dan memegang teguh prinsip keadilan,
kesamaan derajat, tidak akan berbuat aniaya. Sebab ia sadar,bahwa kezaliman itu
merupakan kegelapan yang akan menutup rapat hati orang yang melakukannya,
sebagaimana diterangkan oleh Nabi Muhammad Saw di dalam hadis :
“Jauhilah dan takutlah kamu
berbuat zalim, sebab sesungguhnya kezaliman itu merupakan kegelapan
di hari kiamat.” (HR Bukhari dan Muslim)
Lebih tegas lagi Nabi Muhammad saw
menyatakan haramnya berbuat aniaya (berlaku zalim) dan harus dijauhi, karena
ini adalah perintah Allah Swt. dan tidak perlu ditakwilkan dipikir lebih dalam
lagi. Allah berfirman:
مَنْ عًمِلَ
صَالِحًافَلِنَفْسِه وَمَنْ اَسَاءَ فَعَلَيْهَا وَمَارَبُّكَ بِظَلَّامٍ
لِلْعَبِيْدِ
Barangsiapa yang
mengerjakan amal yang saleh Maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan
Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, Maka (dosanya) untuk dirinya sendiri;
dan sekali-kali tidaklah Rabbmu Menganiaya hamba-hambaNya. (QS. Fushshilat
[41] : 46)
Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa tidak mungkin Allah melakukan
kezaliman atau aniaya kepada hamba-Nya. Allah adalahMaha Adil dan Maha
Bijaksana. Karena itu keadilan Allah itu harus diikuti oleh manusia dengan
berlaku adil terhadap yang lain. Janganlah sekali-kali manusia itu berlaku
zalim atau aniaya kepada yang lain. Karena itu sangat dibenci oleh Allah
Swt.
b. Contoh Perilaku Aniaya
Perilaku aniaya walaupun dilarang, tetapi masih saja kita
melihat di tengah masyarakat adanya perilaku aniaya itu. Ini terjadi
karenafondasi keimanan seseorang tidak dibina dan dijaga dengan baik. Di samping
itu, perilaku aniaya bisa muncul karena ketidakmampuan dirimenjauh dari godaan
setan. Perilaku aniaya dapat dicontohkan sebagai berikut:
1. Aniaya (zalim) terhadap diri sendiri.
Zalim terhadap sendiri misalnya; sering melakukan perbuatan
dosa, berzina, meminum-minuman keras, malas belajar, meninggalkan solat,
dan sebagainya.
ثُمَّ اَوْرَثْنَا
الْكِتَابَ الَّذِيْنَ اصْطَفَيْنَامِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِنَفْسِه
وَمِنْهُمْ مُقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخْيْرَاتِ بِاِذْنِ اللهِ ذَالِكَ
هَوَالْفَضْلُ الْكَبِيْرُ
Kemudian kitab
itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba
Kami, lalu di antara mereka ada yang Menganiaya diri mereka sendiri dan di
antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih
dahulu berbuat kebaikan[dengan izin Allah. yang demikian itu adalah karunia
yang Amat besar. (QS. Fathir [35] : 32)
2. Aniaya (zalim) terhadap orang lain.
Zalim terhadap orang lain misalnya; merusak lingkungan,
mengganggu ketenangan orang lain, mengambil harta secara batil
(merampok, mencuri, menipu) dan sebagainya.
وَلَاتَأْكُلُوْا
أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتَدْلُوْابِهَا اِلي الْحُكَّامِ
لِتَأْكُلُوْافَرِيْقًامٍنْ أَمْوَالِ النَّاسِ بِالْأِثْمِ وَاَنْتَمْ
تَعْلَمُوْنَ
Dan janganlah
sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan
yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim,
supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan
(jalan berbuat) dosa, Padahal kamu mengetahui.
(QS. Al-Baqarah [2] : 188)
3. Aniaya (zalim) terhadap Allah Swt.
Zalim terhadap Allah Swt. misalnya; kufur, syirik
(menyekutukan Allah), ingkar dan sebagainya.
وَلْيَحْكُمْ أَهْلُ
الْاِنْجِيْلِ بِمَااَنْزَلَ اللهُ فِيْهِ وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا اَنْزَلَ
اللهُ فَاُلئِكَ هُمُ الْفَاسِقُوْنَ
Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut
apa yang diturunkan Allah didalamnya. Barangsiapa tidakmemutuskan perkara
menurut apa yang diturunkan Allah, Maka
mereka itu adalah orang-orang yang fasik. (QS. Al-Maidah [5]
: 47)
c. Akibat Negatif Perbuatan Aniaya.
Aniaya akan mendatangkan akibat buruk bagi kehidupan, baik pribadi
maupun masyarakat. Karena itu, aniaya adalah perbuatan yangharus kita hindari.
- Merusak persatuan
dan persaudaraan.
- Merusak tatanan
hidup di masyarakat.
- Menghilangkan
akhlak atau sifat yang baik.
- Merugikan orang
lain.
- Menghilangkan
pahala amal perbuatan.
Orang yang aniaya akan kekal di dalam neraka seperti diterangkan dalam rman Allah SWT.
فَكَانَ
عُقْبَتَهُمَااَنَّهُمَافِي النَّارِ خَالِدَيْنِ فِيْهَا وَذَالِكَ
جَزَاؤُاالظَّالِمِيْنَ
Maka adalah
kesudahan keduanya, bahwa Sesungguhnya keduanya (masuk) ke dalam neraka, mereka
kekal di dalamnya. Demikianlah Balasan orang-orang yang zalim. (QS. Al-Hasyr [59]
: 17)
d. Hikmah Menghindari Aniaya
Melihat akibat negatif yang begitu besar dari perilaku aniaya, maka
perilaku tersebut harus dihindari dengan sekuat-kuatnya. Islammengajarkan agar
pengikitnya melakukan perilaku terpuji. Kuncinya adalah keteguhan kita
untuk berpegang kepada ajaran Islam. Sebabdengan menghindari aniaya maka akan
memberikan hikmah yang besar antara lain:
a. Terwujudnya
persatuan dan persaudaraan.
b. Terciptanya tatanan
hidup yang baik di masyarakat.
c. Akan mendatangkan
akhlak atau sifat yang baik.
d. Terciptanya kasih
sayang antarsesama.
e. Akan mendapatkan
pahala amal perbuatan.
f. Orang yang
menghindari aniaya akan masuk ke dalam surga.
4. Diskriminasi
1. Pengertian
Diskriminasi berarti pembedaan perlakuan terhadap sesame berdasarkan
warna kulit, golongan, suku, ekonomi, status sosial dan lain-lain.
Seseorang yang melakukan perbuatan diskriminasi berarti memiliki sikap
diskriminatif.
Kita sering mendengar sikap diskriminatif yang diterapkan dalam beberapa
negara yang umumnya mengarah pada politik rasis, yaituperlakuan yang tidak
manusiawi terhadap warga berkulit warna.
Perlakuan semacam ini tentu telah
banyak makan korban bahkan mengarah pada perlakuan yang tidak manusiawi secara
fisik.Diskriminasi termasuk perilaku atau akhlak tercela sebab sikap ini tidak sejalan
dengan ajaran agama Islam yang mengutamakan prinsip:
1) Persamaan (as-sawa’),
2) Persaudaraan (ukhuwwah)
dan
3) Tolong menolong (ta’awun)
2. Bentuk dan Contoh Perilaku Diskriminasi
Perilaku diskriminasi dapat dilihat dari praktik kehidupan bermasyarakat.
Misalnya; masih ada orang yang menganggap bahwakemiskinan sebagai sebuah
kehinaan, keburukan rupa sebagai sebuah malapetaka. Selain itu, masih
ada orang yang melihat bahwa kedudukan atau pangkat yang baik adalah
strata yang paling mulia di masyarakat, karena itu tidak jarang ada orang
yang gila dengan jabatan. Masih ada yang memandang bahwa kelompoknyalah
yang paling hebat, sementara kelompok lain itu rendah. Contoh sikap
diskriminatif yang lain mungkin bisa dilihat dalam kehidupan kita sehari-hari.
3. Bahaya Diskriminasi
Dalam kehidupan sehari-hari sifat diskriminatif dapat merugikan orang
lain. Islam mengajarkan bahwa semua manusia mempunyaikedudukan yang sama. Islam
tidak membedakan manusia atas dasar suku, bangsa, asal keturunan, pangkat,
jabatan dan sebagainya. Karena itu, manusia tidak boleh membeda-bedakan
orang lain dalam pergaulan sehari-hari. Sikap diskriminatif sangat dilarang oleh Allah. Sebab perbedaan sosial,
suku, golongan dan sebagainya merupakan karunia Allah Swt. dan kita tidak boleh
memperlakukan perbedaan dengan bersikap diskriminatif, karena akan berakibat
negatif kepada manusia baik secara pribadi, keluarga dan masyarakat seperti
berikut ini:
·
Munculnya
ketidakadilan di masyarakat.
·
Mudah berlaku
sombong.
·
Merasa lebih baik
dari yang lain.
·
Diskriminatif akan
membawa pelakunya masuk ke dalam neraka.
4. Menghindari Diskriminasi
Ditinjau dari segi apapun sikap diskrimintaif ini tentu tidak bisa
dibenarkan. Terlebih lagi ditinjau dari kacamata Islam. Islam merupakan
agama yang universal dan menjadi rahmat bagi seluruh manusia tanpa
membedakan jenis kulit, suku, marga, golongan dan lainsebagainya. Bahkan Islam
menegaskan antar laki-laki dan perempuan di hadapan Allah sama. Yang
menentukan kemulian seseorang bukan jenis kelaminnya, suku, bangsa dan
status sosialnya tetapi adalah takwanya yang tercermin dalam perilaku
kesehariannya
يَااَيُّهَاالنَّاسُ
اِنَّاخَلَقْنَكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَاُنْثي وَجَعَلنَكُمْ شُعُوْبًاوَقَبَائِلَ
لِتَعَارَفُوْا اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَاللهِ اَتْقَكُمْ اِنَّ اللهَ عَلِيْمٌ
خَبِيْرٌ
Hai manusia,
Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa- bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi
Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S. Al Hujurat/49: 13)
Ketika Islam datang praktik perbudakan sedikit-demi sedikit dihilangkan.
Semua memiliki derajat yang sama. Suatu bagaimana posisi Bilal bin Rabah
di sisi Rasululla, ia adalah sahabat dekat Rasul. Pada kalau dilihat dari
asal-usulnya ia adalah bekas budak yang berkulit hitam legam. Tetapi
kehadiran Bilal bin Rabah sangat berarti dalam pelaksanaan dakwah Islam.
Suaranya yang merdu setiap waktu melantunkan adzan menyeru kaum muslimin
untuk melaksanakan
shalat. Bahkan Nabi Muhammad sendiri sebagai keturunan Arab menegaskan
bahwa tidak ada kemulian bagi bangsa Arab atas non Arab.
Dan sesungguhnya nenek moyangmu adalah satu Inat, Orang Arab
tidak ada keunggulan atas orang non-Arab dan orang non Arab juga tidak
punya keunggulan atas orang Arab. (HR. Ahmad)
Jelas penerapan sikap diskrimatif tidak bisa dibenarakan dalam semua
tingkatan. Dalam suatu keluarga seorang ayah atau ibu tidak boleh
bertsikap diskriminatif terhadap anak-anaknya. Di sekolah seorang guru
tidak dibenarkan bersikap diskrimatif terhadap muridnya. Di kelas seorang
siswa tidak bersikap diskriminatif terhadap temantemannya. Demikian pula
di tingkatan yang lebih luas, misalnya dalam sebuah organisasi,
pemerintahan dan lain sebagainya, praktik diskriminatif harus dihindari.
Melihat akibat negatif yang ditimbulkan sikap diskriminatif tersebut,
maka kita harus menghindari tercela tersebut. Dengan menghindari dan
berusaha sekuat tenaga meninggalkan sikap tersebut, maka akan membawa
hikmah yang sangat besar seperti:
1. Terciptanya keadilan di masyarakat.
2. Orang tidak Mudah berlaku sombong.
3. Menganggap bahwa orang lain adalah sama dan saudara.
4. Orang yang menghindari sikap diskriminatif akan membawanya masuk
ke dalam surga.
C. AYO PRESENTASI
Setelah Anda mendalami materi maka selanjutnya buatlah rangkuman bersama
dengan teman sebangku Anda atau dengan kelompok Anda, kemudian persiapkan
diri untuk mempresentasikan rangkuman tersebut di depan kelas.
Adapun tema yang didiskusikan antara lain:
1. Ciri-ciri orang yang licik
2. Bahaya licik dan cara menghindarinya
3. Ciri-ciri orang yang tamak
4. Bahaya tamak dan cara menghindarinya
5. Bentuk dan macam-macam zalim
6. Bahaya zalim dan cara menghindarinya
7. Bentuk dan contoh perilaku diskriminasai
8. Bahaya dan cara menghindari perilaku diskriminasi
D. PENDALAMAN
KARAKTER
Dengan memahami ajaran Islam mengenai
akhlak tercela licik, tamak, zalim dan diskriminasi maka seharusnya kita
memiliki sikap sebagai berikut :
1. Jujur dan menghindari perilaku munfik
2. Berhati-hati dalam bersikap supaya terhindar cara yang haram
3. Bersyukur kepada Allah Swt atas berbagai nikmat yang
diterimanya
4. Qona’ah, menerima apa yang telah dimiliki dan menghindari
dari rasa tidak puas
5. Bersikap baik terhadap sesama serta memberikan hak-hak orang
lain
6. Menghargai perbedaan sehingga memperlakukan orang secara sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar